5 Fakta Gerombolan OTK Umbar Tembakan Teror Pekerja Perkebunan di OKI

Royandi Hutasoit, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 07:00 WIB
William Herland, Manager Perkebunan PT SWA saat mengamankan diri di area perumahan karyawan. (Foto: MPI/Royandi)
Share :

JAKARTA - Sejumlah pekerja perkebunan PT Sumber Wangi Alam (SWA) diteror dengan berondongan tembakan senjata api oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK) di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pada Minggu 26 Mei 2024 malam.

"Kami ditembaki saat melakuan penyiapan lahan untuk replanting," ujar Manager Perkebunan, William Herland Manik kepada wartawan iNews melalui sambungan telepon.

Karena peristiwa penembakan ini, William mengatakan memilih mundur untuk sementara. Dampaknya resiko kerugian yang besar karena pekerjaan mereka terbengkalai.

Tak ada korban jiwa

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena begitu mendengar suara tembakan mereka langsung tidak melanjutkan kerjaan dan memilih cri tempat aman.

 BACA JUGA:

"Dari rentetan suaranya kami yakin itu pasti letusan senjata laras panjang, senjata besar tentu berbahaya. Para pekerja kita sudah kita amankan supaya tidak ada korban," ujar William.

Pekerja ketakutan

William pun menyesalkan aksi intimidasi yang mereka alami ini membuat sejumlah karyawan ketakutan. Manajemen berhatap kepolisuan turun dan menangkap para pelaku teror tersebut.

"Harus ditindak cara-cara jahat seperti itu. Ini jelas perbuatan melawan hukum. Siapa mereka kok bisa melakukan teror kepada pekerja kebun. Bagaimana mungkin investor merasa aman jika tak ada kepastian hukum," ujar William

Pekerja pernah diancam hingga viral

Sebelumnya viral video sejumlah OTK menenteng senjata tajam melakukan pengancaman kepada pekerja perkebunan di Desa Sodong, lokasi dimana para pekerja perkebunan ini diberondong peluru.

 BACA JUGA:

Dalam video tersebut OTK yang merekam dirinya menyebarkan ancaman, supaya pekerja perkebunan pergi dari desa tersebut kalau tidak mau jadi korban keganasan mereka.

Kronologi

William menceritakan kronologis tersebut ketika mereka melakukan replanting diarea Hak Guna Usaha (HGU) yang mereka miliki yaitu di daerah Desa Sungai Sodong.

"Pukul 21:00 kita mulai melakukan aktivitas replanting. Hingga satu jam lebih, masih lancar. Kemudian 22:30 ada mobil double cabin yang lewat dengan mematikan lampunya. Tak lama kemudian mobil tadi kembali bersama lima mobil lainnya," ujarnya.

Karena merasa bahwa melakukan replanting ini adalah kewajiban perusahaan yang diamanahkan negara kepada PT SWA. William dan teamnya pun terus melakukan penebangan pohon sawit yang sudah tidak produktif tersebut.

"Pas mereka sampe, turun dari mobil mereka langsung menembaki kami. Mobil datang dari arah Desa Sodong. Macam-macam mobilnya, double kabin semua. Satu mobil sekira 6 orang isinya," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya