Zelensky Tuduh Rusia dan China Merusak KTT Perdamaian Global

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 03 Juni 2024 06:35 WIB
Zelensky tuduh Rusia dan China merusak KTT perdamaian global (Foto: AP)
Share :

UKRAINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia dan China atau Tiongkok berusaha merusak pertemuan puncak perdamaian global yang akan datang di Swiss.

Dia mengatakan Rusia berusaha menghalangi negara-negara lain untuk menghadiri acara tersebut, dan Tiongkok juga berupaya melakukan hal yang sama.

Berbicara di forum keamanan Asia, ia juga mengatakan ada elemen persenjataan Rusia yang berasal dari Tiongkok.

Tiongkok mengatakan pihaknya tidak memihak kedua pihak dalam perang di Ukraina, sebuah posisi yang semakin dipertanyakan terutama oleh Amerika Serikat (AS).

Beijing dituduh membantu Moskow dengan mengirimkan komponen senjata. Hal ini juga dipandang dapat menopang perekonomian Rusia dengan membeli minyak dan gas dalam jumlah besar, sehingga mengurangi dampak sanksi Barat.

Zelensky secara mengejutkan muncul di Dialog Shangri-la di Singapura yang dihadiri oleh para pemimpin pertahanan dari seluruh dunia, termasuk Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggalang dukungan dari negara-negara Asia. Selain bertemu dengan para pemimpin regional, ia juga mendesak para delegasi untuk menghadiri pertemuan puncaknya yang akan diadakan pada bulan Juni nanti.

Zelensky mengatakan pihaknya akan fokus pada pencapaian keamanan nuklir, ketahanan pangan, dan pembebasan tawanan perang dan anak-anak Ukraina yang ditahan di Rusia.

Sejauh ini 106 negara mengatakan mereka akan mengirimkan perwakilan tingkat tinggi atau pemimpin mereka ke KTT tersebut.

Rusia belum diundang dan Tiongkok tidak hadir. Menurut informasi yang diperoleh BBC, undangan resmi tidak dikeluarkan ke Rusia karena Moskow telah mengatakan kepada Swiss sejak awal bahwa mereka tidak ingin berpartisipasi.

Zelensky mengklaim bahwa Rusia berusaha mengganggu KTT tersebut dengan menekan negara-negara untuk tidak hadir, melalui ancaman blokade terhadap barang-barang pertanian, barang-barang kimia, dan energi.

Negara-negara tertentu membantu gangguan diplomatik ini. Dia kemudian menyebutkan nama Tiongkok, dan mengatakan bahwa pihaknya berusaha agar negara-negara tidak datang ke pertemuan puncak perdamaian. Hal ini berbeda dari AS yang telah berjanji untuk mengirimkan perwakilan tingkat tinggi dan mendorong negara lain untuk hadir.

“Rusia melakukan segala upaya untuk mengganggu pertemuan puncak perdamaian dengan menggunakan pengaruh Tiongkok di kawasan dan diplomat untuk melakukannya,” katanya, dikutip BBC.

“Sangat disayangkan bahwa negara yang besar, mandiri, dan kuat seperti Tiongkok hanya menjadi instrumen di tangan Putin,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya