Namun beberapa anggota dewan mempertanyakan apakah Israel benar-benar menerima rencana tersebut dan ingin dewan mematuhi permintaan yang dibuat pada bulan Maret untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat.
Rusia mengusulkan amandemen terhadap naskah AS, yang dilihat oleh Reuters, termasuk menyerukan Hamas dan Israel untuk menerima proposal tersebut dan menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen yang dihormati oleh semua pihak.
Moskow juga ingin rancangan tersebut menekankan bahwa gencatan senjata tahap pertama akan tetap berlaku selama negosiasi tahap kedua berlanjut, mencerminkan pernyataan yang dibuat oleh Biden pekan lalu.
Selama berbulan-bulan, perunding dari AS, Mesir dan Qatar telah berusaha menengahi gencatan senjata. Hamas mengatakan mereka menginginkan diakhirinya perang di Jalur Gaza secara permanen dan penarikan Israel dari wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu.
Israel melakukan pembalasan terhadap Hamas, yang menguasai Gaza, atas serangan yang dilakukan militannya pada 7 Oktober.
Lebih dari 1.200 orang terbunuh dan lebih dari 250 orang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditawan di Gaza.
Israel melancarkan serangan udara, darat dan laut di wilayah Palestina yang diblokade, menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.
(Susi Susanti)