Tak Ingin Hanya Menjadi Jargon, AHY Rumuskan Roadmap Pembangunan menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA - Visi Indonesia Emas 2045 sering didiskusikan di ruang publik. Tapi ide itu seringkali belum diperkuat dengan penjelasan bagaimanana strategi untuk mencapainya. Hal itulah yang menjadi fokus utama penelitian doktoral Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Universitas Airlangga, Surabaya.

“Kita harus harus paham apa potensi kita, sektor strategis apa yang harus kita prioritaskan, agar kita bisa menentukan target sekaligus roadmap pembangunan untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” kata AHY dalam proses pengambilan data melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan bilangan Jakarta Selatan kemarin (5/6/2024).

FGD ini adalah salah satu bagian dari pengumpulan data penelitian disertasi program doktor AHY di Unair, Surabaya. Pada kesempatan itu, AHY tampak fokus mendengarkan dan mencatat poin-poin penting dan beragam pandangan konstruktif dari para narasumber yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi dunia industri, pengusaha, anggota legislatif, dan para pejabat tinggi sejumlah kementerian terkait.

Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI (2009-2014) Mohammad Nuh yang ikut menjadi narasumber di FGD ini menjelaskan, mengapa Visi Indonesia Emas harus 2045. “Itu bukan hanya momentum 100 tahun kemerdekaaan, tetapi karena ketemunya tiga hal, yang 20 tahun lalu nggak ketemu tiga hal ini. Yaitu momentum 1 abad Indonesia itu sendiri, dan bersatunya modal yaitu bonus demografi dan opportunity pergeseran kekuatan dunia ke Asia,” jelas Nuh.

“Oleh karena itu Pak AHY, kebutuhan kepemimpinan yang transformasional, yang Pak AHY teliti sekarang itu tepat, karena kalau meleset bisa nggak ketemu lagi tiga hal itu. Apalagi karena Pak AHY bukan sekedar akademisi, tapi punya bobot politik yang kuat. Jadi kalau yang menyuarakan Indonesia Emas itu orang yang memiliki basis akademik yang kuat dan punya dampak politik yang kuat, itu sangat pas,” lanjutnya.