Menlu Israel Tuding Hizbullah Membual Usai Rilis Rekaman Drone Pengintaian Lokasi di Israel

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 19 Juni 2024 10:47 WIB
Menlu Israel tuding Hizbullah membual usai rilis rekaman drone pengintaian lokasi di Israel (Foto: AlMayadeenNews)
Share :

LEBANON – Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan Hizbullah membual tentang rekaman yang mereka ambil dari pelabuhan Haifa dan mengancam akan menyerang perusahaan internasional di dalamnya.

“Kami sangat dekat dengan momen pengambilan keputusan untuk mengubah peraturan terhadap Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak parah,” tulis Katz dalam postingan media sosial pada Selasa (18/6/2024).

“Negara Israel akan menanggung akibatnya, namun dengan bangsa yang kuat dan bersatu, serta kekuatan penuh dari militer Israel, kami akan memulihkan keamanan bagi penduduk di utara,” lanjutnya.

Katz pada Selasa (18/6/2024) memperingatkan bahwa keputusan perang habis-habisan dengan Hizbullah akan segera diambil, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) berusaha mencegah eskalasi apa pun.

Katz mengatakan dalam postingan X bahwa setelah adanya ancaman dari Sayyed Hassan Nasrallah, ketua kelompok tersebut, untuk merusak pelabuhan Haifa yang dioperasikan oleh perusahaan Tiongkok dan India, pihaknya semakin dekat dengan momen untuk memutuskan perubahan peraturan pertandingan melawan Hizbullah dan Lebanon.

Seperti diketahui, Hizbullah menerbitkan video berdurasi 9 menit 31 detik yang menurut mereka merupakan rekaman yang dikumpulkan dari pesawat pengintainya di lokasi-lokasi di Israel, termasuk pelabuhan laut dan udara kota Haifa. Haifa berjarak 27 km (17 mil) dari perbatasan Lebanon.

Video tersebut menunjukkan dan mengidentifikasi fasilitas militer di bagian utara negara tersebut serta infrastruktur utama di Haifa, kota terbesar ketiga Israel termasuk pembangkit listrik dan pelabuhan komersial.

Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan video Hizbullah adalah teror psikologis terhadap penduduk Haifa dan wilayah utara.

Hizbullah menegaskan tidak akan menghentikan serangannya ke Israel utara kecuali ada gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sementara itu, utusan AS Amos Hochstein dikirim ke Lebanon untuk mencoba meredakan ketegangan menyusul peningkatan tembakan lintas batas di sepanjang perbatasan selatan Lebanon yang meningkat ke Hizbullah yang mengisyaratkan mereka dapat menyerang Haifa, kota terbesar ketiga Israel.

Hochstein, utusan khusus untuk Presiden AS Joe Biden, mengatakan dia telah dikirim ke Lebanon segera setelah perjalanan singkat ke Israel karena situasinya serius.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya