Namun dalam beberapa minggu terakhir, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata Barat di wilayah Rusia, sebuah langkah signifikan yang diharapkan Kyiv akan menguntungkan Ukraina.
Putin memperingatkan konsekuensinya dan awal bulan ini mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan senjata jarak jauh, sesuatu yang sedang dikembangkan oleh Korea Utara.
Dia kembali mengkritik keputusan Barat pada Rabu (19/6/2024), dengan mengatakan bahwa itu adalah “pelanggaran berat” terhadap pembatasan berdasarkan kewajiban internasional.
Dia juga mempermasalahkan sanksi Barat terhadap Rusia dan Korea Utara, dengan mengatakan bahwa mereka berdua tidak mentolerir bahasa pemerasan dan diktat dan akan terus menentang penggunaan "sanksi pencekikan" oleh Barat untuk mempertahankan hegemoni.
Sementara itu, Kim memuji perjanjian mereka sebagai penanda momen penting dan bersejarah dalam hubungan mereka. Dia juga menyatakan dukungan penuh dan solidaritas untuk Rusia dalam perangnya terhadap Ukraina.
(Susi Susanti)