Namun diakui ada perbedaan pendapat ulama mengenai bahasa Suryani yang digunakan dalam alam kubur. Bagi pihaknya sebagaimana diajarkan oleh Abuya Mama Ghufron, hal itu dianggap wajar dan tak perlu dipermasalahkan.
"Perbedaan pendapat ulama tentang pertanyaan kubur dengan bahasa arab atau suryani, itu sudah lumrah, yang jelas menurut qoul yang shohih. Pertanyaan kubur itu sesuai dengan dialegnya atau lughohnya masing masing," kata dia.
Hal ini juga menegaskan bahwa Suryani di sini bukanlah ajaran agama baru, tetapi lebih ke bahasa. Bahkan dari beberapa kitab kuning yang diajarkan di beberapa Ponpes Nahdlatul Ulama (NU), juga disinggung soal bahasa Suryani yang menjadi bahasa pertama digunakan Nabi Adam As.
"Nabi Adam itu bahasa Suryani. Ketika dihisab pakai Suryani, ketika masuk surga baru bahasa Arab nah karya-karya Abuya ini tulisan aslinya menggunakan abjad Suryani, dipelajari abjadnya," tuturnya.
Makanya ada kalimat populer yang disebut sering digunakan Abuya yakni 'wamaakoli', dijelaskan Ubad Aminullah itu merupakan bagian dari doa menggunakan bahasa Suryani. Tidak ada maksud ajaran dan paham baru yang dinarasikan beberapa pihak di media sosial menyesatkan.
"Wamaakoli itu doa, ketika orang memviralkan sampai di depan Ka'bah itu saya senang baca wamakoli, mendoakan Indonesia," tegasnya.