Dia mengatakan, Johannes Maersk, yang dimiliki Maersk pengangkut peti kemas terbesar kedua di dunia, menjadi sasaran karena merupakan salah satu perusahaan yang paling mendukung entitas Zionis.
Pengiriman internasional telah terganggu sejak November akibat serangan di wilayah tersebut yang dilancarkan oleh Houthi. Banyak kapal memilih menghindari rute Laut Merah menuju Terusan Suez. Banyak yang memilih menempuh perjalanan yang lebih jauh di sekitar ujung selatan Afrika.
(Erha Aprili Ramadhoni)