UKRAINA - Serangan Rusia terhadap fasilitas listrik di Ukraina telah menyebabkan 100.000 orang kehilangan aliran listrik di wilayah timur laut Sumy.
Operator jaringan nasional Ukrenergo mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan pasokan listrik setelah serangan tersebut yang menyebabkan pemadaman darurat bagi konsumen di kota dan wilayah Sumy, yang berbatasan dengan Rusia.
Reuters melaporkan tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan selain dari fasilitas energi tersebut.
Rusia terus menghantam fasilitas energi di seluruh Ukraina, sering kali menyebabkan negara itu mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan karena banyak orang yang mengalami kondisi musim panas yang terik tanpa air mengalir, AC, atau peralatan medis yang bisa menyelamatkan nyawa.
Selama tiga bulan terakhir saja, Ukraina telah kehilangan sembilan gigawatt kapasitas pembangkit listrik, kata perusahaan energi nasional Ukrenergo, kehilangan semua pembangkit listrik tenaga panasnya karena aksi musuh dan melihat semua lokasi pembangkit listrik tenaga air dirusak oleh drone atau serangan rudal.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Belanda pada jam-jam puncak konsumsi, dan lebih dari sepertiga kapasitas yang dimiliki Ukraina sebelum invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022, menurut operator jaringan listrik nasional.
Polandia telah mengalihkan kelebihan listrik ke Ukraina untuk membantunya mengatasi serangan Rusia, namun Ukrenego telah menjadwalkan pemadaman listrik sepanjang hari di seluruh negeri karena pembangkit listrik dalam negeri dan impor listrik tidak dapat menutupi defisit tersebut.
Maria Tsaturian dari Ukrenergo mengatakan kepada BBC bahwa dia sadar bahwa banyak kemarahan ditujukan kepada perusahaannya karena seringnya memutus aliran listrik, dalam jangka waktu yang lama, dan terhadap begitu banyak pelanggan. Tapi tidak ada pilihan lain.
“Sektor energi adalah salah satu tujuan teroris Rusia. Dan jelas alasannya: seluruh hidup kita, seluruh peradaban kita, dibangun dengan listrik,” katanya.
“Ini adalah harga yang kami bayar untuk kebebasan,” lanjutnya.
Sementara itu, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 24 dari 27 drone kamikaze Shahed yang diluncurkan Rusia pada malam tanggal 5-6 Juli, Komando Angkatan Udara melaporkan melalui Telegram.
Drone-drone itu dicegat di wilayah-wilayah termasuk wilayah Sumy, menggunakan gangguan elektronik dan pertahanan anti-udara.
(Susi Susanti)