Lebih jauh, ia mencontohkan program yang senilai Rp5 miliar, harus menghabiskan dana lebih besar dari itu untuk keperluan pegawai.
“Sehingga akhirnya yang program intinya sendiri misalnya Rp5 Miliar, program studi bandingnya Rp2-3 Miliar, rapatnya Rp3 Miliar, perjalanan dinasnya Rp10 miliar. Lebih banyak persiapan-persiapan penguatannya, dibanding program untuk masyarakat. Ini kerawanannya juga,” jelas dia.
(Khafid Mardiyansyah)