JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo membantah mewajibkan satu wanita bisa melahirkan satu anak perempuan untuk menjaga Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS).
“Sebetulnya rata-rata perempuan punya dua anak itu penting, tetapi rata-rata (idealnya) satu anak perempuan, bukan mewajibkan. Kalau depan rumah punya anak perempuan dua misalnya, belakang rumah enggak punya anak perempuan tidak masalah, jangan dipelintir ya, rata-rata saja,” ujar Hasto dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Hasto pun mencontohkan daerah seperti Bali, DKI Jakarta, DI Yogyakarta yang Total Fertility Rate (TFR)-nya atau jumlah anak rata- rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan di bawah 2,1. Sehingga, dia menegaskan bahwa rata-rata perempuan punya dua anak itu penting.
“Rata-rata perempuan punya anak sudah tidak dua kalau di daerah tertentu seperti Bali, DKI, DI Yogyakarta (karena TFR sudah di bawah 2,1). Sebetulnya rata-rata perempuan punya dua anak itu penting,” ujarnya.
Hasto pun kembali menegaskan kata ‘rata-rata’ satu anak perempuan, bukan mewajibkan. “Kalau depan rumah punya anak perempuannya dua, belakang rumah nggak punya anak perempuan no problem. Jangan dipelintir ya, tapi rata-rata,” ucapnya.