Awalnya korban sempat kabur dari rumah selama dua hari, dan baru pulang ke rumah Jumat dini hari. Setibanya di rumah korban sempat tertidur di ruang tamu hingga menyebabkan ibunya yang memiliki penyakit di penglihatan matanya tersandung tubuhnya.
Sang ibu menyangka bila anaknya itu ketiduran di ruang tamu karena kelelahan, sehingga tertidur di ruang tamu. Tetapi, kecurigaan ibu korban muncul usai anaknya Syahroni masih tetap tertidur hingga Jumat sore hari.
Saat dibangunkan itulah ibunya terkejut ternyata tubuh anaknya sudah kaku dan dingin. Saat dicek ternyata Syahroni teleh meninggal dunia, bahkan ponselnya juga disebut hilang. Seketika itu pula ibunya histeris dan meminta tolong.
Teriakan ini membuat para tetangga berdatangan dan menolong korban. Saat dicek ternyata di tubuh Syahroni terdapat beberapa luka di mata dan bibir sehingga menimbulkan kecurigaan keluarga. Alhasil keluarga melaporkan kejanggalan kematian keluarga ke kepolisian. Jenazah pun akhirnya dibawa ke instalasi forensik RSSA Malang untuk menjalani proses autopsi pada Jumat malam.
(Angkasa Yudhistira)