Pelajar SMK di Malang Tewas Tak Wajar, Sempat Cek-cok dengan Ayahnya Terkait Motor

Avirista Midaada, Jurnalis
Selasa 09 Juli 2024 09:28 WIB
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Share :

MALANG - Penyebab kematian pelajar SMK swasta, Syahroni, di Kabupaten Malang yang penuh luka masih didalami kepolisian. Terbaru kepolisian memeriksa beberapa orang saksi, baik dari keluarga, teman korban, hingga kekasih korban.

"Kami sudah periksa total 9 orang, meliputi keluarga, tetangga, teman dekat, termasuk pacar sudah kami mintai keterangan," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, dikonfirmasi pada Selasa (9/7/2024) pagi.

Gandha menjelaskan, dari hasil pemeriksaan diakui Syahroni, pelajar yang ditemukan tak bernyawa di ruang tamu rumahnya itu sempat kabur dua hari, sebelum pulang dalam kondisi luka hingga meninggal dunia. Korban kabur dari rumah, karena marah sepeda motornya digadaikan oleh ayahnya.

"Yang bersangkutan ini kabur dari rumah, marah motornya digadaikan bapaknya tanpa seizin dia. Marah karena motornya telah digadaikan akhirnya cek-cok (dengan ayahnya) karena itu," ucap dia kembali.

Selama kabur dua hari dari rumahnya di Dusun Baran RT 13 RW 1, Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pelajar berusia 19 tahun, berada di rumah kekasihnya dan teman-temannya di kawasan Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Setelah kabur selama dua hari itu, namun entah bagaimana ceritanya akhirnya Syahroni akhirnya diantarkan kekasihnya pulang ke rumah, dengan kondisi mengalami beberapa luka di muka dan bibir, hingga akhirnya meninggal dunia.

"(Korban diantarkan pulang ke rumah) Karena kondisinya sudah malam, tapi si pacar ini sampai pagi masih minta tolong ke tetangga yang dia kenal, tetangganya termasuk teman korban untuk dilihatin kondisinya Syahroni setibanya di rumah," terangnya.

Sang kekasih korban dan adiknya disebut Gandha juga sempat mengantarkan pelajar kelas XI SMK itu ke Puskesmas Turen, untuk diobati lukanya. Tapi korban menolak dan meminta langsung diantarkan pulang.

"Yang bersangkutan diantar pulang pacar beserta adiknya pacar. Namun, sebelum pulang sempat mampir ke halaman parkir puskesmas Turen. Tapi korban ini menolak dan bersikukuh di antar pulang ke rumah," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat 5 Juli 2024, Syahroni pelajar asal Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya. Ia ditemukan meninggal oleh ibunya.

Awalnya korban sempat kabur dari rumah selama dua hari, dan baru pulang ke rumah Jumat dini hari. Setibanya di rumah korban sempat tertidur di ruang tamu hingga menyebabkan ibunya yang memiliki penyakit di penglihatan matanya tersandung tubuhnya.

Sang ibu menyangka bila anaknya itu ketiduran di ruang tamu karena kelelahan, sehingga tertidur di ruang tamu. Tetapi, kecurigaan ibu korban muncul usai anaknya Syahroni masih tetap tertidur hingga Jumat sore hari.

Saat dibangunkan itulah ibunya terkejut ternyata tubuh anaknya sudah kaku dan dingin. Saat dicek ternyata Syahroni teleh meninggal dunia, bahkan ponselnya juga disebut hilang. Seketika itu pula ibunya histeris dan meminta tolong.

Teriakan ini membuat para tetangga berdatangan dan menolong korban. Saat dicek ternyata di tubuh Syahroni terdapat beberapa luka di mata dan bibir sehingga menimbulkan kecurigaan keluarga. Alhasil keluarga melaporkan kejanggalan kematian keluarga ke kepolisian. Jenazah pun akhirnya dibawa ke instalasi forensik RSSA Malang untuk menjalani proses autopsi pada Jumat malam.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya