JAKARTA - Seorang pemuda berinisial MRR menjadi korban penyekapan dan penyiksaan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Peristiwa ini membuat MRR melapor ke Polsek Duren Sawit.
Kuasa hkum MMR, Muhamad Noemansyah mengungkapkan kronologi peristiwa penyekapan yang dialami kliennya. Peristiwa bermula ketika MRR bekerja sama dengan HR, pria yang juga sebagai terlapor dalam kasus ini. Keduanya lantas melakukan kerja sama bisnis jual beli mobil.
Kerja sama bisnis itu awalnya berjalan lancar. Di tengah-tengah kerja sama ini, MRR mengalami kendala pelunasan. MRR memakai uang terlebih dahulu untuk keperluan yang mendesak.
"Awalnya memang lancar, kemudian (transaksi) keempat agak mandek karena memang ada dana yang terpakai digunakan korban untuk kepentingan pribadi yang mendesak," ucap Noermansyah, Selasa (9/7/2024).
Terlapor diduga naik pitam dengan sikap korban yang kemudian diminta untuk melakukan pertemuan dengan dalih berbicara kerja sama bisnis. Pertemuan itu berlangsung di sebuah kafe di bilangan Jakarta Timur.
"Awalnya diajak bisnis lagi, ternyata malah disekap, lalu disiksa dengan cara yang mohon maaf lebih kejam dari penjajahan zaman dulu," jelasnya.
Korban disebut disiksa sejak Februari 2024 hingga Juni 2024 atau selama tiga bulan. Penyiksaan yang diterima korban berupa pemeriksaan fisik hampir di seluruh bagian tubuhnya. Belakangan korban berhasil melarikan diri hingga akhirnya korban melakukan pelaporan atas kasus ini.
Sementara itu, paman korban, Yusman mengatakan, pelaku tak menunjukkan penyesalannya setelah menganiaya korban. Pasalnya, penyiksaan itu menjadi bahan olokan puluhan pelaku.
"Mereka ketawa-ketawa, mereka senang. Foto MRR ditelanjangi dijadikan ikon (meme) di akun grup mereka," kata Yusman, Rabu (10/7/2024).