BUTLER – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selamat dari sebuah percobaan pembunuhan pada sebuah kampanye di Pennsylvania, pada Sabtu, (13/7/2024). Trump mengalami luka setelah peluru merobek telinganya, tetapi kondisinya dikatakan baik-baik saja.
BACA JUGA:
Serangan terhadap Trump dilakukan oleh seorang penembak yang berada sekira 200 meter dari podium dimana Trump berpidato. Menurut dua pejabat keamanan, penembak bukanlah peserta kampanye dan telah dibunuh oleh agen Dinas Rahasia AS.
Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat penembak naik ke atap sebuah gedung bertingkat rendah di luar batas keamanan sambil membawa senapan dan berteriak kepada petugas polisi terdekat untuk memperingatkan mereka akan potensi ancaman. Polisi awalnya tampak bingung dan tidak segera menanggapi peringatan tersebut, katanya.
"Tahukah Anda berikutnya, lima tembakan terdengar," katanya sebagaimana dilansir Reuters.
"Dinas Rahasia menembak kepalanya (pelaku). Mereka merangkak ke atap, mengarahkan senjata ke arahnya, memastikan dia sudah mati, dia sudah mati, dan selesai, semuanya sudah berakhir."
Para pejabat mengatakan penembaknya terbunuh oleh anggota tim serangan balik Dinas Rahasia AS. Tim taktis yang bersenjata lengkap melakukan perjalanan ke mana pun bersama presiden dan calon dari partai besar dan dimaksudkan untuk menghadapi ancaman aktif apa pun, sementara agen lain fokus pada menjaga dan mengevakuasi orang yang berada di pusat perlindungan.
Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan sosok pelaku yang terbaring tewas di atas atap sebuah bangunan beratap putih. Petugas penegak hukum dilaporkan menemukan senapan jenis AR di lokasi kejadian.
Serangan ini merupakan upaya paling serius untuk membunuh seorang presiden atau calon presiden sejak Ronald Reagan ditembak pada 1981. Serangan tersebut terjadi di tengah suasana politik yang sangat terpolarisasi, hanya empat bulan menjelang pemilihan presiden dan beberapa hari sebelum Trump secara resmi ditunjuk sebagai calon dari Partai Republik di konvensi partainya.
Trump, yang menjabat sebagai presiden dari 2017-2021, dengan mudah mengalahkan para pesaingnya untuk nominasi Partai Republik di awal kampanye dan telah menyatukan partai yang sempat goyah dalam dukungannya setelah para pendukungnya menyerang Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Dia menghadapi serangkaian masalah hukum, termasuk empat tuntutan pidana yang terpisah. Trump telah dinyatakan bersalah pada akhir Mei karena berusaha menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno, namun tiga tuntutan lain yang dia hadapi -- termasuk dua tuntutan atas upayanya.
(Rahman Asmardika)