WASHINGTON - FBI mengaku belum bisa merilis nama pria yang diduga menembak Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mereka mengatakan pria tersebut telah “diidentifikasi sementara” namun tes DNA dan biometrik harus dilakukan untuk memastikan identitasnya secara meyakinkan.
“Saat ini kami belum siap untuk merilis identitas calon penembak. Kami sedang dalam proses melakukan konfirmasi. Setelah kami mendapat konfirmasi, kami akan mengumumkan nama tersebut secara resmi kepada pers,” kata agen khusus FBI Kevin Rojek, dikutip Minggu (14/7/2024).
“Ini soal melakukan konfirmasi biometrik. Tidak ada identifikasi pada individu tersebut. Kami sedang melihat foto-foto sekarang. Kami sedang mencoba memeriksa DNA-nya dan mendapatkan konfirmasi biometrik,” sambungnya.
FBI juga belum bisa memastikan jenis senjata api apa yang digunakan dan berapa banyak tembakan yang dilepaskan.
Trump ditembak saat berdiri di belakang podium untuk berkampanye di luar ruangan di Butler, Pennsylvania. Tembakan tersebut mengenai telinganya dan mengeluarkan banyak darah.
Tembakan terjadi sesaat setelah Trump berbicara tentang peningkatan jumlah imigran di AS. Seketika terdengar lima atau enam kali letusan. Trump menepuk telinganya lalu dia membungkukkan bahunya dan merunduk.
Penonton berteriak dan orang-orang yang berada di bangku penonton di belakangnya berjongkok.
Setengah lusin agen Dinas Rahasia berlari ke atas panggung dan mengelilingi Trump, yang sedang berlutut di belakang podium. Petugas penegak hukum lainnya yang bersenjatakan senapan juga naik ke panggung. Kemudian terdengar rentetan tembakan kedua.
Agen Dinas Rahasia menahan Trump selama 25 detik. Seseorang terdengar berteriak: "Penembak roboh!"
Orang lain berteriak: "Minggir!" sementara banyak orang di antara kerumunan itu terus berteriak.
Para agen Dinas Rahasia kemudian mengangkat Trump berdiri, topi yang dikenakannya telah lepas, rambutnya acak-acakan, telinganya berlumuran darah dan bercak darah berlumuran di wajahnya.
"Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya", kata Trump ketika para agen mengangkatnya dari tanah. Dia kemudian berkata: “Tunggu, tunggu, tunggu”, sebelum dia mulai mengepalkan tinjunya.