JAKARTA - Profil, biodata dan agama Anies Baswedan menarik diulas. Hal ini dikarenakan, dirinya kembali mencalonkan menjadi calon Gubernur Jakarta untuk periode terbaru.
Berikut profil biodata dan agama Anies Baswedan:
Dia merupakan aktivis, dan politisi Indonesia, lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 7 Mei 1969, dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Berawal dari keluarga terpelajar, dengan ayahnya yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya sebagai guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, Anies tumbuh dalam lingkungan yang memandang tinggi nilai pendidikan.
Pendidikan Anies dimulai di Taman Kanak-Kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta, pada usia 5 tahun. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan di SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2, semuanya di Kota Yogyakarta.
Di tengah-tengah masa SMA, Anies mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan satu tahun di Amerika, memperkaya wawasan dan pengalaman hidupnya.
Setelah lulus SMA, Anies melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan meraih gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun.
Keistimewaan pendidikan Anies terlihat dari prestasinya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi magister dan doktor di Amerika Serikat, di University of Maryland dan Northern Illinois University.
Anies Baswedan tak hanya dikenal dalam dunia akademis, tetapi juga sebagai sosok aktivis sejak dini. Saat masih di SMA, ia menjadi wakil ketua OSIS dan terpilih sebagai ketua OSIS se-Indonesia pada usia 16 tahun. Di tingkat perguruan tinggi, Anies aktif sebagai Ketua Senat UGM pada tahun 1992.
Pengabdian Anies dalam meningkatkan kualitas pendidikan tampak melalui Gerakan Indonesia Mengajar yang ia dirikan. Gerakan ini bertujuan mengirimkan para pemuda terbaik ke daerah-daerah terpencil sebagai pengajar. Visinya tentang pendidikan juga tercermin melalui Gerakan Turun Tangan, yang mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam mendukung pendidikan dan pemimpin muda potensial.
Anies terlibat sebagai juru bicara pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan menjadi bagian dari tim transisi presiden terpilih. Janji kemerdekaannya untuk meningkatkan sektor pendidikan akhirnya terwujud ketika Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
(Rina Anggraeni)