ISRAEL - Militer Israel menuduh kelompok Hizbullah Lebanon melalukan serangan roket yang diluncurkan dari daerah yang terletak di utara desa Chebaa di Lebanon selatan.
Berbicara dengan wartawan di Majdal Shams, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa forensik menunjukkan roket itu adalah Falaq-1 buatan Iran.
Roket tersebut menghantam lapangan sepak bola di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Serangan ini telah menewaskan 12 orang
Hizbullah sebelumnya telah mengumumkan peluncuran rudal Falaq-1 pada Sabtu (27/7/2024), dengan mengatakan rudal itu telah menargetkan markas militer Israel.
Kendati demikian, Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak dimulainya konflik di Gaza.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Hagari juga mengatakan bahwa untuk saat ini tidak ada perubahan dalam instruksi Komando Front Dalam Negeri, yang menunjukkan bahwa tentara tidak memperkirakan eskalasi yang akan segera terjadi di seluruh Israel.
Sekutu koalisi sayap kanan Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, menyerukan pembalasan yang keras, termasuk terhadap pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.
"Atas kematian anak-anak, Nasrallah harus membayar dengan kepalanya. Seluruh Lebanon harus membayar," tulis Smotrich di X.