Tidak mudah mendekati posisi pasukan RPKAD karena dari arah bawah pasukan Fretilin juga gencar melepaskan tembakan ke arah helikopter Hughes 500 Kapten Sugeng.
Setelah berputar-putar mencari posisi dropping yang aman dijangkau pasukan RPKAD, Kapten Sugeng berhasil melaksanakan misinya. Pasukan RPKAD berhasil memperoleh amunisi sehingga mampu melancarkan serangan balik.
Namun keberhasilan tersebut harus dibayar dengan nyawa Kapten Marinir Sugeng. Sang pilot pemberani yang saat itu tengah duduk di kursi pilot gugur tertembak sniper Fretilin.
Atas dedikasi dan kepahlawanannya, Kapten Marinir Sugeng Hardjotaruno dianugerahi Bintang Sakti berdasarkan Keppres Nomor 069/TK/TH. 1978 tanggal 14 Desember 1978 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor Marinir Anumerta.
(Salman Mardira)