PM Qatar Murka Atas Pembunuhan Pemimpin Hamas, Sebut Kejahatan Keji

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 01 Agustus 2024 11:15 WIB
Negara Qatar sebelumnya mengutuk pembunuhan Haniyeh dengan keras (Foto: Anadolu Ajansi)
Share :

QATAR - Perdana Menteri (PM) Qatar dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan kemarahan dan rasa frustrasi yang mendalam pada Rabu (31/7/2024) setelah pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Dia mengatakan penggunaan pembunuhan politik dan eskalasi yang disengaja terhadap warga sipil di Gaza selama setiap fase negosiasi menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana negosiasi dapat dilanjutkan ketika satu pihak, yaitu Israel, membunuh mitra negosiasinya.

Pejabat Qatar tersebut menekankan dalam sebuah posting di halaman X platformnya bahwa perdamaian regional dan internasional membutuhkan mitra yang serius dan sikap global terhadap eskalasi dan pengabaian terhadap kehidupan rakyat di kawasan tersebut.

Negara Qatar sebelumnya mengutuk pembunuhan Haniyeh dengan keras, menyebutnya sebagai kejahatan keji, eskalasi berbahaya, dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di akun X-nya pada Rabu (31/7/2024), Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan humaniter.

Kementerian memperingatkan bahwa pembunuhan ini dan perilaku sembrono Israel yang terus-menerus menargetkan warga sipil di Gaza dapat membawa wilayah tersebut ke dalam kekacauan dan merusak prospek perdamaian.

Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan kembali sikap tegas Qatar terhadap kekerasan, terorisme, dan tindakan kriminal, termasuk pembunuhan politik, apa pun motif atau alasannya.

 

Kementerian juga menyampaikan belasungkawa, kepemimpinan, dan rakyat Qatar, kepada keluarga Kepala Biro Politik Hamas dan ajudan pribadinya, dan kepada Negara Palestina dan rakyatnya yang bersaudara.

Ismail Haniyeh bermarkas di Qatar, yang telah memainkan peran kunci dalam memediasi perundingan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

Pada Rabu (31/7/2024) pagi, Hamas mengonfirmasi Haniyeh tewas dalam dugaan serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran. Garda Revolusi Iran menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Haniyeh tewas di Teheran dan penyelidikan sedang berlangsung, dengan hasil yang akan diumumkan.

Haniyeh diketahui tiba di Teheran pada Selasa (30/7/2024) untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Pembunuhan Haniyeh terjadi di tengah upaya baru-baru ini untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran apa yang oleh banyak orang digambarkan sebagai genosida selama hampir 10 bulan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya