Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh, Netanyahu Tetap Bungkam

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 01 Agustus 2024 12:32 WIB
Pernyataan Netanyahu yang disiarkan televisi berlangsung selama sekitar lima menit itu tidak merujuk pada pembunuhan Haniyeh (Foto: AP)
Share :

ISRAEL - Israel secara resmi tetap bungkam dan belum mengomentari pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024).

Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan para menteri untuk tidak membahas pembunuhan Haniyeh.

Netanyahu menegaskan Israel memberikan pukulan telak kepada semua musuhnya. Dia secara secara eksplisit menyebutkan pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut selatan.

Pernyataan Netanyahu yang disiarkan televisi berlangsung selama sekitar lima menit itu tidak merujuk pada pembunuhan Haniyeh.

Namun, ia mengatakan bahwa jika Israel menyerah pada tekanan untuk mengakhiri perang di Gaza, Israel tidak akan melenyapkan para pemimpin Hamas dan ribuan teroris".

Ia secara langsung merujuk pada pembunuhan Shukr pada Selasa (30/7/2024) di lingkungan selatan Beirut.

"Kami telah melenyapkan tangan kanan (kepala Hizbullah Hassan) Nasrallah, yang secara langsung bertanggung jawab atas pembantaian anak-anak," kata Netanyahu, mengacu pada pembunuhan 12 anak selama akhir pekan dalam sebuah serangan yang oleh Israel dituduhkan dilakukan oleh kelompok bersenjata Lebanon.

"Kami telah menyelesaikan masalah kami dengan Mohsen dan kami akan menyelesaikan masalah kami dengan siapa pun yang menyakiti kami," katanya menggunakan nama samaran Shukr.

 

"Siapa pun yang membunuh anak-anak kami, siapa pun yang membunuh warga negara kami, siapa pun yang menyakiti negara kami maka kepalanya akan diberi harga,” lanjutnya.

Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada Sabtu (27/7/2024).

Netanyahu membela kampanye militer Israel di Gaza. Dia telah menghadapi tekanan besar dari dalam Israel dan luar negeri untuk mengakhiri perang dan menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan untuk membawa kembali sandera yang masih ditahan di wilayah Palestina.

"Jika kami mendengarkan suara-suara ini, kami tidak akan melenyapkan para pemimpin Hamas dan ribuan teroris, kami tidak akan menghancurkan infrastruktur teroris. Kami tidak akan menciptakan kondisi yang membawa kami lebih dekat ke kesepakatan yang akan memungkinkan pembebasan semua sandera kami dan pencapaian semua tujuan perang," katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya