JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyoroti kasus perpeloncoan yang terjadi beberapa kali di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Wapres meminta agar dilakukan pembenahan agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
Hal itu diungkapkan Wapres usai menjadi inspektur upacara pelantikan 1.079 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan ke-31 Tahun 2024. Wapres pun mengakui dulu sering terjadi perpeloncoan di IPDN.
“Ya, dulu memang sering terjadi ya karena itu, maka IPDN diminta untuk melakukan pembenahan-pembenahan sehingga tidak terjadi hal-hal seperti penganiayaan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya, bukan hanya di IPDN juga di tempat lain di pelayaran itu juga mengalami hal yang sama,” kata Wapres dalam perjalanan di Kereta Cepat Whoosh usai menghadiri acara di Jatinangor, Jawa Barat menuju Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Wapres mengatakan bahwa tidak hanya di IPDN, di sejumlah Perguruan Tinggi juga masih banyak terjadi kasus perpeloncoan. Sehingga, saat ini Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) harus benar-benar bersifat edukasi bukan perpeloncoan.
“Ya, bahkan juga di perguruan tinggi lain. Iya sama juga oleh karena itu, pola sekarang dulu namanya perpeloncoan, ya sekarang apa namanya Ospek gitu kita rubah lebih bersifat memberikan bimbingan memberikan edukasi kepada antara senior dengan junior itu walaupun begitu masih ada saja seperti kemarin yang terjadi di pelayaran,” ujar Wapres.
Oleh karena itu, Wapres juga meminta ada perubahan sistem Ospek baik di perguruan tinggi maupun sekolah kedinasan agar fungsinya untuk memberikan edukasi atau pengenalan kampus bukan perpeloncoan.
“Nah, ini memang harus terus dilakukan IPDN sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah itu terjadinya itu nah itu sistem Ospeknya, itu semacam mengalami perubahan-perubahan ya transformasi itu saya kira dan semua perguruan tinggi juga begitu semua sekolah kedinasan juga begitu,” tutup Wapres.
(Puteranegara Batubara)