3 Dampak jika Perang Israel Iran Pecah, Salah Satunya Ketidakstabilan di Timur Tengah

Relita Rahel Kristiyanto, Jurnalis
Selasa 06 Agustus 2024 16:07 WIB
Perang antara Israel dan Iran diperkirakan banyak orang akan memengaruhi dunia secara keseluruhan (Foto: Iran International)
Share :

IRAN - Perang antara Israel dan Iran diperkirakan banyak orang akan memengaruhi dunia secara keseluruhan. Konflik seperti ini dapat menyebabkan instabilitas regional yang parah, krisis kemanusiaan yang meluas, dan gangguan ekonomi global, terutama karena kenaikan harga minyak.

Sudah lama ada ketegangan antara kedua negara ini, dan jika itu berkembang menjadi perang terbuka, Hal itu akan memiliki konsekuensi negatif bagi banyak negara dan komunitas di seluruh dunia.

Berikut beberapa dampak utama jika perang antara Israel dan Iran pecah dilansir berbagai sumber: 

1. Instabilitas Regional
Dikutip dari Council on Foreign Relations, perang akan menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah, mengganggu ekonomi, dan meningkatkan risiko konflik di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, dan Irak. Ini juga bisa memicu ketegangan antara kekuatan regional lainnya seperti Arab Saudi dan Turki.

2. Krisis Kemanusiaan
Dikutip dari International Crisis Group, konflik berskala besar akan mengakibatkan krisis kemanusiaan, termasuk korban jiwa yang tinggi, gelombang pengungsi, dan kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan di kawasan konflik.

3. Gangguan Ekonomi Global
Dilansir sebuah sumber, timur tengah merupakan kawasan penting bagi produksi dan distribusi minyak global. Perang akan mengganggu pasokan minyak, menaikkan harga energi, dan menimbulkan dampak negatif pada ekonomi global, termasuk resesi di beberapa negara.

“Menurut saya, dinas intelijen Israel, sekali lagi, telah menunjukkan seberapa saksama mereka telah menyusup ke berbagai elemen di dalam Iran,” kata David Petraeus, mantan Direktur CIA dan Komandan Centcom AS tentang operasi yang menewaskan Haniyeh. 

 

“Penjelasan paling masuk akal yang pernah saya dengar tentang bagaimana hal ini dilakukan adalah bahwa hal itu merupakan hasil dari bom yang ditanam beberapa bulan lalu di wisma tamu tempat Haniyeh akhirnya menginap. Ini sungguh luar biasa di negara yang, dalam banyak hal, dianggap sebagai tempat yang tidak boleh dimasuki oleh dinas intelijen lainnya," lanjutnya, dikutip dari Iran International.

Pejabat Iran sebagian besar bungkam mengenai perincian serangan yang menewaskan Haniyeh. New York Times-lah yang pertama kali melaporkan skenario bom tersebut. Pembunuhan tersebut telah menempatkan IRGC dalam sorotan, karena banyak orang di dalam Iran, bahkan di antara mantan pejabat, mengkritik aparat intelijen dan menyerukan penyelidikan dan jawaban yang jelas atas celah keamanan yang memungkinkan pembunuhan tersebut.
 

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya