Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Tetap Bungkam Sejak Serangan 7 Oktober

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 07 Agustus 2024 14:39 WIB
Hamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai kepala politik untuk menggantikan Ismail Haniyeh (Foto: EPA)
Share :

GAZAHamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai kepala politik untuk menggantikan Ismail Haniyeh. Sinwar maju sebagai pemimpin setelah Haniyeh dibunuh dalam dugaan serangan Israel di Teheran pada minggu lalu.

Pengumuman oleh kelompok Palestina itu muncul pada Selasa (6/8/2024) ketika ketegangan meroket di Timur Tengah. Saat itu, Iran berjanji membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya. Israel belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya dalam serangan 31 Juli itu.

Lalu, siapakah Yahya Sinwar?  Lahir pada tahun 1962 di Khan Younis, Sinwar sering digambarkan sebagai salah satu pejabat tinggi Hamas yang paling keras kepala. Ia ditangkap oleh Israel berulang kali pada awal tahun 1980-an karena keterlibatannya dalam aktivisme anti-pendudukan di Universitas Islam di Gaza.

Setelah lulus, ia membantu mendirikan jaringan pejuang untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Kelompok tersebut kemudian menjadi Brigade Qassam, sayap militer Hamas.

Sinwar bergabung dengan Hamas sebagai salah satu pemimpinnya segera setelah kelompok itu didirikan oleh Shaikh Ahmad Yasin pada tahun 1987. Tahun berikutnya, ia ditangkap oleh pasukan Israel dan dijatuhi empat hukuman seumur hidup. Hukuman selama 426 tahun penjara ini terkait atas tuduhan dirinya terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan dua tentara Israel dan empat tersangka mata-mata Palestina.

Ia menghabiskan 23 tahun di penjara Israel di mana ia belajar bahasa Ibrani dan menjadi ahli dalam urusan Israel dan politik dalam negeri. Ia dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang membebaskan tentara Israel Gilad Shalit, yang telah ditangkap oleh Hamas.

Setelah dibebaskan, Sinwar dengan cepat naik pangkat di Hamas lagi. Pada tahun 2012, ia terpilih menjadi biro politik kelompok itu dan ditugaskan untuk berkoordinasi dengan Brigade Qassam.

Ia memainkan peran politik dan militer terkemuka selama serangan tujuh minggu Israel terhadap Gaza pada tahun 2014. Tahun berikutnya, Amerika Serikat melabeli Sinwar sebagai "teroris global yang ditunjuk secara khusus".

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya