Tetapi Gayatri lebih suka berpakaian bak seorang ksatria dan bertarung melawan orang-orang biadab, yang membantai orangtua dan teman-temannya. Namun, Sodrakara yang selalu berpikiran terang dan praktis langsung menjelaskan kepada Gayatri bahwa keinginannya itu mustahil diwujudkan saat ini.
Saat itu Sodrakara menasehati Gayatri agar paling penting dan mendesak menyembunyikan identitasnya sebagai putri raja. Supaya tidak ketahuan dan ikut ditangkap oleh pasukan Kediri yang mulai memasuki istana kerajaan.
Meskipun tingkah-lakunya tomboi, wajah dan bentuk tubuhnya tetaplah perempuan, sehingga tak mungkin ia mengelabui orang dengan bertingkah bak seorang prajurit. Cara berjalan Gayatri pun jauh dari seorang prajurit-dan ia pun tak tahu cara memegang senjata.
Gayatri tetap bersikeras mengenakan busana laki-laki, karena begitulah yang dilakukan pahlawannya Candra Kirana dalam kisah Panji. Namun, akhirnya ia menyadari bahwa nasehat sang pelayan adalah yang terbaik. Yang harus dilakukannya sekarang adalah mencari tempat persembunyian aman, sampai ia berhasil mendapatkan informasi tentang berapa banyak sekutu ayahnya yang masih hidup, lalu mengajak mereka bekerjasama untuk memulihkan kekuasaan sang ayah dan melaksanakan kebijakan-kebijakannya.