SERANGAN Kerajaan Kediri ke Singasari berakibat fatal. Nyaris seluruh petinggi istana termasuk raja Kertanagara dan permaisurinya tewas. Para pejabat lain pun mulai dari penasehat raja juga harus meregang nyawa. Sementara anak-anak dari Raja Kertanagara saat itu berhamburan menyelamatkan diri.
Gayatri satu dari empat anak sang raja Kertanegara mencoba menyamar dan menanggalkan busana putri raja. Saat itu ia bersekongkol dengan abdinya Sodrakara. Keduanya langsung memutuskan bahwa Gayatri akan berpura-pura menjadi putri seorang pegawai rendah keraton, yang baru saja tewas dalam serangan Kediri.
Sang abdi akan berperan sebagai pelayan rumah tangga, sementara Gayatri mengambil nama baru "Ratna Sutawan", sehingga dengan kedudukannya yang tidak mencolok, para penyerbu dari Kediri akan lengah dan membiarkannya tinggal di Singhasari.
"Gayatri tidak menyesal menanggalkan jubah dan perhiasan seorang putri," demikian dikutip dari buku "Gayatri Rajapatni : Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake.