SINGAPURA - Sejak 1969, Singapura dan Israel telah menjalin hubungan yang baik dan bersahabat. Ini disebabkan oleh situasi geopolitik yang sebanding, karena Singapura adalah negara yang lebih kecil dan dikelilingi oleh negara yang lebih besar yang menentang eksistensinya.
Hubungan militer kedua negara telah lama terjalin secara diam-diam dan tidak resmi. Namun, pada Mei 1969, keduanya secara resmi menjalin hubungan diplomatik. Israel dan Singapura memiliki hubungan khusus dan kerja sama yang luas dalam industri persenjataan. Industri persenjataan Israel dan Singapura seperti Israel Aerospace Industries dan ST Engineering terlibat dalam pengembangan dan perdagangan militer yang signifikan di antara kedua negara, menurut Wikipedia.
Alasan dibalik mengapa Singapura mendukun Israel adalah dikarenakan Ayah perdana menteri Lee, pendiri Singapura Lee Kuan Yew, meminta bantuan Israel saat Singapura keluar dari Federasi Malaysia pada tahun 1965.
India, Mesir, dan Inggris menolak untuk membantu Singapura, tetapi Israel melakukannya. Pada tahun 1965, ada laporan bahwa Israel mengirim delegasi militer termasuk Jenderal Rehavam “Gandi” Ze'evi, Kolonel Yaakov Elazari, Kolonel Yehuda Golan, dan petugas lainnya ke Singapura untuk membangun pasukan Singapura berdasarkan pengalaman Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dikutip dari The Jerusalem Post, Israel dilaporkan mengirimkan senjata kepada Singapura selain membantu membangun tentara. Tentara Singapura menjadi salah satu yang paling kuat di Asia Tenggara berkat bantuan IDF.
Pada April 2016, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengunjungi Israel untuk pertama kalinya sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik resmi pada tahun 1969.
Selama kunjungannya, Lee mengucapkan terima kasih kepada Israel atas dukungannya yang telah dia berikan selama ini, dan ia juga mengakui hubungan yang erat antara kedua negara tersebut.
Ia menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) tidak dapat mengembangkan kemampuannya dalam menangkal ancaman, mempertahankan negaranya, dan memberikan keyakinan kepada rakyatnya bahwa negaranya aman tanpa bantuan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Selain itu, sebagai bukti kerja sama yang erat, Singapura dan Israel mengumumkan pada 21 Maret 2022 bahwa Singapura akan mendirikan kedutaan besar di Tel Aviv, yang akan dibuka pada akhir tahun itu juga. Sebelumnya, Israel memiliki kedutaan besar di distrik Tanglin, Singapura.
(Susi Susanti)