BANDUNG – Ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa di depan bekas bangunan SMAK Dago, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Massa aksi meminta pihak yang menduduki lahan bekas SMAK Dago meninggalkan lahan tersebut sesuai hasil putusan pengadilan.
Sekolah tersebut pernah menjadi tempat bertemunya kisah cinta Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Besari.
"Akibat datang ormas yang menduduki lahan sekolahan tersebut untuk proses mengajar belajar sempat mengalami gangguan beberapa saat tetapi bersyukur dari pihak kepolisian bisa dapat mengatasi permasalahan tersebut hingga saat ini untuk proses mengajar belajar sudah berjalan normal baik kembali,"ujar kuasa hukum YBPSMKJB, Benny Wullur.
“Kita dari pihak SMAK Dago saat masih mempunyai rasa khawatir takut ormas tersebut kembali datang lagi dan kita juga sudah meminta bantuan dari kepolisian untuk mengamankan SMAK Dago dari segala gangguan yang membahayakan,” lanjut Benny.
Dikatakannya, pihak PLK yang mengaku mendapat kuasa menguasai tanah tersebut, telah dikalahkan oleh pihak yayasan SMAK Dago. PLK terbukti saat ini tidak miliki legal standing atas kepemilikan lahan di SMAK Dago.
"Artinya, kalau PT GMI yang diduga mengaku-ngaku sudah beli dari PLK dari tahun 2015 itu hal yang tidak logis. Karena 2017, kita masih ada gugatan dari PLK ke yayasan (SMAK Dago)," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menegaskan bahwa lahan SMAK Dago, sekolah yang menjadi tempat Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie menimba ilmu ini merupakan aset negara.