JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mempunyai beberapa markas komando yang tersebar di Pulau Jawa. Salah satunya adalah markas Kopassus Grup 2 di Kandang Menjangan, Kartasura.
Markas Kandang Menjangan terlihat sama saja seperti asrama-asrama Kopassus yang rapi, bersih, dan berestetika tipikal TNI. Sama sekali tidak terbayang bahwa ada sebuah bangunan bersejarah yang cukup kuno di dalamnya, pesanggrahan milik Keraton Kasunanan Surakarta.
Lokasi yang menjadi Markas Kopassus Grup 2 di Kartasura ini berada di atas lahan seluas 250 hektare yang dulunya merupakan lahan yang diberikan Sunan Amangkurat III (1703-1705) dari Kerajaan Mataram berpusat di Keraton Kartasura, kepada Bupati Pasuruan Untung Surapati.
Wilayah yang diberikan kepada Untung Surapati ini berada di sebelah barat Keraton Kartasura yang dikenal dengan nama Kampung Babirong. Kampung ini menjadi tempat bersembunyi dan berlatih perang bagi pengikut Untung Surapati yang berhasil meng-ambush pasukan VOC bersenjata lengkap di bawah Kapitan Francois Tack dan ratusan prajuritnya pada Februari 1686.
“Ketika kekuasaan beralih kepada Pakubuwono I dan ibu kota Keraton Kasunanan berpindah lagi ke Surakarta, wilayah ini dijadikan pesanggrahan keraton lengkap dengan segara dan juga tempat untuk menjerat hewan sehingga kemudian dienal dengan sebutan ‘grogolan’. Grogol adalah perangkap hewan,” tulis buku Kopassus untuk Indonesia yang dikutip, Rabu (27/12/2023).
Sunan Amangkurat II hingga Sunan Pakubuwono II telah menggunakan Kawasan Kandang Menjangan sebagai tempat rusa berbiak untuk diburu para bangsawan dalam kesempatan khusus.
Untuk mencegah rusa melarikan diri dari Kandang Menjangan, sekeliling kawasan tersebut dipagari balok kayu jati. Ribuan rusa berkembang biak dan pada waktu tertentu diadakan acara perburuan.