Netanyahu: Israel Tak Akan Tinggalkan Koridor Perbatasan Gaza hingga Kondisi Aman

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 05 September 2024 10:19 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan meninggalkan koridor perbatasan Gaza sampai kondisi benar-benar aman (Foto: AP)
Share :

YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Rabu (4/9/2024) bahwa Israel tidak akan meninggalkan koridor perbatasan Gaza sampai kondisi benar-benar aman. Hal ini juga tertuang dalam kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan Israel.

Netanyahu menjelaskan Israel hanya akan menyetujui gencatan senjata permanen di Gaza yang menjamin wilayah perbatasan antara Gaza selatan. Selain itu, dia menegaskan Mesir tidak akan pernah dapat digunakan sebagai jalur penyelamat bagi Hamas.

"Sampai itu terjadi, kami akan tetap di sana," katanya dalam konferensi pers di Yerusalem.

Netanyahu mengulangi penolakannya secara langsung terhadap penarikan diri dari apa yang disebut koridor Philadelphia pada tahap pertama kesepakatan, yang diperkirakan akan berlangsung selama 42 hari,

Dia mengatakan bahwa tekanan internasional akan membuat koridor tersebut secara efektif tidak mungkin untuk kembali.

Agar gencatan senjata permanen dapat disetujui setelah itu, Israel memerlukan jaminan bahwa siapa pun yang menjalankan Gaza pascaperang akan dapat mencegah koridor tersebut digunakan sebagai rute penyelundupan senjata dan perlengkapan untuk Hamas.

"Seseorang harus berada di sana," katanya. “Bawakan saya siapa pun yang benar-benar dapat menunjukkan bukan di atas kertas, bukan dalam kata-kata, bukan di slide, tetapi hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahwa mereka benar-benar dapat mencegah terulangnya apa yang terjadi di sana sebelumnya,” lanjutnya, mengacu pada serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

“Kami terbuka untuk mempertimbangkannya, tetapi saya tidak melihat hal itu terjadi saat ini.”

 

Koridor Philadelphia, di sepanjang tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, telah menjadi salah satu hambatan utama bagi kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan membawa pulang sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

Netanyahu bersikeras mempertahankan kendali atas koridor tersebut, tempat pasukan Israel telah menemukan puluhan terowongan yang menurut para pejabat telah digunakan untuk memasok senjata dan amunisi kepada Hamas.

Netanyahu diketahui telah menghadapi kritik keras dari banyak pihak di Israel karena tidak mau membahas masalah tersebut. Termasuk dari banyak pihak di lembaga keamanannya sendiri yang percaya bahwa pasukan Israel dapat melakukan intervensi yang ditargetkan jika diperlukan untuk mencegah penyelundupan.

Keluarga dari banyak sandera, termasuk beberapa dari enam orang yang jasadnya ditemukan dari sebuah terowongan di Gaza selatan pada Minggu (1/9/2024), telah menuduhnya mengorbankan orang-orang yang mereka cintai dengan bersikeras mempertahankan pasukan di koridor tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa mempertahankan tekanan terhadap Hamas adalah cara terbaik untuk memulangkan 101 sandera yang masih berada di Gaza.

“Anda perlu menekan mereka, memberi tekanan kepada mereka untuk membebaskan sandera yang tersisa. Jadi, jika Anda ingin membebaskan para sandera, Anda harus mengendalikan koridor Philadelphia,” ujarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya