ISRAEL – Isak tangis menyelimuti pemakaman seorang gadis Palestina berusia 16 tahun yang dilaporkan terbunuh oleh pasukan Israel di utara Tepi Barat yang diduduki. Serangan ini terjadi pada hari ketujuh operasi Israel berskala besar.
Ayah Lujain Musleh mengatakan bahwa dia ditembak di kepala saat dia melihat keluar jendela rumahnya di Kafr Dan, tepat di luar Jenin, setelah tentara mengepung rumah tetangganya pada Selasa (3/9/2024).
Militer Israel mengatakan bahwa pejuang bersenjata menembaki para tentara dan mereka menembak balik ke arah tersangka yang melihat mereka.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan 30 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan apa yang disebutnya sebagai operasi untuk membongkar ‘sel-sel teroris’.
Sebagian besar korban tewas diklaim oleh kelompok bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina sebagai anggotanya, tetapi beberapa anak juga termasuk di antara mereka.
Militer Israel mengatakan bahwa seorang tentara Israel telah terbunuh. Telah terjadi lonjakan kekerasan di Tepi Barat sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang berikutnya di Gaza.
Defence for Children Palestine (DCIP), sebuah kelompok hak asasi manusia, mengatakan tentara Israel memasuki Kafr Dan sekitar pukul 11:30 (09:30 BST) pada Selasa (3/9/2024), yang memicu bentrokan dengan warga Palestina bersenjata.
"Tentara Israel mengepung dan mengepung rumah seorang pria Palestina yang dicari, menembakkan peluru tajam dan peluru ke rumah tersebut," katanya.
"Sekitar pukul 14:10, Loujain yang berusia 16 tahun berada di dalam rumah keluarganya ketika seorang penembak jitu Israel menembak kepalanya melalui jendela,” lanuutnya.
Selama prosesi pemakaman Loujain pada Rabu (4/9/2024), ayahnya, Osama, mengatakan kepada wartawan bahwa anaknya tidak pergi ke atap, tidak melempar batu, dan tidak membawa senjata.
"Satu-satunya yang dia lakukan adalah melihat ke luar jendela dan tentara itu melihatnya dan menembaknya,” ujarnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tentara mengepung dua bangunan sipil di Kafr Dan yang mereka yakini sebagai tempat berlindung bagi pejuang bersenjata.
IDF juga meminta warga sipil untuk mengungsi dari kedua bangunan tersebut sebelum baku tembak terjadi.
"Selama pengepungan bangunan tersebut, para teroris melepaskan tembakan ke arah tentara IDF di daerah tersebut, dan sebagai tanggapan, tentara membalas tembakan ke arah seorang tersangka yang mengamati pasukan di daerah tersebut, untuk menghilangkan ancaman," terangnya.
"IDF mengetahui laporan mengenai seorang gadis Palestina berusia 16 tahun yang tewas selama baku tembak tersebut. Rincian insiden tersebut sedang ditinjau,” lanjutnya.
Foto-foto dari pemakaman tersebut menunjukkan para pelayat membawa jenazah yang dibungkus bendera Hamas. Jenazah mereka yang dibunuh oleh Israel sering kali dibungkus dengan bendera gerakan yang didukung oleh teman atau anggota keluarga bahkan ketika yang meninggal bukanlah pendukungnya sendiri.
(Susi Susanti)