Namun, reaksi rezim Soeharto terhadap kelompok pembangkang ini sangatlah keras. Mereka dianggap sebagai ancaman dan dihadapi dengan tindakan pengucilan yang meliputi larangan media cetak untuk mengutip ucapan mereka, pencoretan nama dari daftar undangan resmi pemerintah, dan bahkan ancaman pengasingan ke Pulau Buru sebagai tahanan politik.
Meskipun demikian, ketegasan para jenderal pembangkang dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Soeharto menjadi bagian dari sejarah perlawanan politik di Indonesia.
(Fakhrizal Fakhri )