Spesialis mata Prof. Elias Warrak mengatakan kepada BBC Arabic bahwa dalam satu malam ia telah mengekstraksi lebih banyak mata yang rusak daripada yang pernah ia lakukan sebelumnya sepanjang kariernya.
"Itu sangat sulit. Sebagian besar pasien adalah pria muda berusia dua puluhan dan dalam beberapa kasus saya harus mengangkat kedua mata. Sepanjang hidup saya, saya belum pernah melihat kejadian seperti yang saya lihat kemarin,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan kepada BBC bahwa luka-luka yang dialami para korban akan mengubah hidup mereka. "Ini adalah sesuatu yang sayangnya memerlukan banyak rehabilitasi," katanya.
Seperti diketauhui, sekitar 3.200 orang terluka, sebagian besar dari mereka dalam serangan ledakan bom pager pada Selasa (17/9/2024). Lalu serangan ledakan walkie-talkie pada Rabu (18/9/2024) melukai sekitar 450 orang tetapi menyebabkan 25 kematian, dua kali lipat dari ledakan pada Selasa (17/9/2024).
Abiad mengatakan kepada BBC bahwa serangan tersebut merupakan kejahatan perang. "Seluruh dunia dapat melihat bahwa serangan ini terjadi di pasar," katanya.
"Mereka bukan orang-orang yang berada di medan perang. Mereka berada di daerah sipil bersama keluarga mereka,” lanjutnya. Para saksi mata menggambarkan melihat orang-orang dengan luka parah di wajah dan tangan mereka setelah serangan tersebut.
(Susi Susanti)