JAKARTA - Suku Baduy harus mematuhi syarat adat tertentu untuk mendapatkan pengobatan medis di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit. Karena pengobatan adat secara tradisional menjadi yang utama dilakukan terlebih dahulu ketika mereka sakit.
Menanggapi hal ini, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) melakukan program pengabdian masyarakat di wilayah Baduy di Kampung Baduy, Desa Cisadane, Lebak, Banten. Daerah tersebut juga cukup jauh dari Kota.
Koordinator Lapangan Pengabdian Masyarakat RSUI sekaligus mewakili Direksi RSUI, Nur Akbar, mengatakan Program Gita Tumbuh Ceria merupakan aksi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi baik serta respon terhadap banyaknya prevalensi stunting, dan kecacingan pada anak-anak serta mencegah anemia pada wanita masyarakat Baduy.
“Kondisi kurangnya gizi berdampak pada tumbuh kembang serta kualitas hidup masyarakat Baduy, khususnya anak-anak dan remaja wanita yang bakal menjadi calon Ibu,”ujar Akbar, Senin (7/10/2024).
“Ketika remaja mengalami anemia, kemudian tumbuh dewasa dan hamil dapat berdampak serius pada janin. Janin yang tidak menerima cukup nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupannya, berisiko tidak berkembang secara optimal. Ini bisa mengarah pada berbagai masalah, termasuk stunting,"sambungnya.
Dia menambahkan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama. Penyebabnya adalah makanan yang ia konsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai usia si anak.
"Meski baru dikenali setelah lahir, ternyata stunting bisa berlangsung sejak si anak masih berada dalam kandungan," ucapnya.
Selain itu, tim juga memberikan edukasi kesehatan. Agar memudahkan pemahaman masyarakat, seluruh materi edukasi disampaikan dalam bahasa Sunda.
"Kami juga melibatkan tokoh masyarakat setempat sebagai mediator agar edukasi dapat tersampaikan secara efektif," katanya.
Sementara itu, Ketua RT Desa Cisadane Kampung Baduy, Ardi menambahkan, masyarakat Baduy dikenal dengan adat istiadat yang kuat, termasuk dalam hal pengobatan.
Sebagian besar masyarakat Baduy masih mengutamakan pengobatan tradisional dan berdoa kepada ketua suku atau orang yang dianggap sesepuh atas kepercayaan spiritualnya. Sehingga, fasilitas kesehatanlah yang menjadi pilihan terakhir, apabila kondisi tak kunjung membaik.