WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan dana jutaan dolar untuk "membantu" genosida di Gaza, Palestina dan perang melawan Houthi di Yaman yang dilakukan Israel. Bantuan kepada Israel merupakan campuran dari pembiayaan militer, penjualan senjata, uang untuk sistem pertahanan udara dan rudal, termasuk Iron Dome.
Israel, sekutu terkuat AS di Timur Tengah, adalah penerima bantuan militer AS terbesar dalam sejarah. Menurut laporan Watson Institute Universitas Brown, negara zionis itu menerima kucuran dana 251,2 juta sejak 1959 (disesuaikan dengan inflasi).
"Amerika Serikat telah menghabiskan USD22,76 miliar atau sekitar Rp3,5 triliun untuk mendukung perang Israel di Gaza dan operasi melawan Houthi di Yaman, menurut laporan oleh Watson Institute Universitas Brown. Sebanyak USD17,9 juta dikucurkan ke Israel sejak perang di Gaza dimulai setahun lalu.
"Jumlah tersebut merupakan akan tahunan tertinggi yang pernah ada," laporan Watson Institute Universitas Brown sebagai dikutip Aljazeera.
Bantuan AS itu tidak semuanya dalam bentuk uang tapi campuran dari pembiayaan militer, transfer dari persediaan senjata AS, dan penjualan senjata. Sebagian besar persenjataan yang dikirim AS adalah amunisi, kata laporan itu, termasuk peluru artileri dan bom seberat 2.000 pon (907 kg).
Sokongan dana untuk perang Israel membuat rakyat Amerika terpecah apalagi dampaknya jumlah korban jiwa warga sipil di Gaza dan Lebanon makin meningkat. Para ahli senjata menunjuk pada amunisi yang didanai AS yang kemungkinan digunakan militer Israel untuk menyerang kamp-kamp tenda dan sekolah-sekolah.