NEW YORK – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menyampaikan permohonan yang berapi-api agar pria kulit hitam mendukung calon presiden (capres) dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Obama melakukan segala hal agar calon yang diusungnya bisa menang dalam pemilihan presiden (pilres) AS melawan Donald Trump pada November mendatang.
Dalam kunjungan mendadak ke kantor lapangan kampanye Harris di negara bagian Pennsylvania, ia menegur para pemilih pria yang mengemukakan berbagai macam alasan dan dalih untuk tidak mendukung seorang wanita sebagai presiden.
Obama kemudian mengejek Donald Trump karena teori konspirasi yang gila, pidato selama dua jam, dan basa-basi saat ia memulai kampanye 2024.
Seperti diketahui, pada Kamis (10/10/2024), calon dari Partai Republik tersebut berpidato di medan pertempuran Michigan, memperingatkan akan "kekacauan" bagi seluruh negara jika Harris terpilih.
Dengan hanya 25 hari tersisa hingga malam pemilihan di Amerika, persaingan presiden semakin ketat dan pemenangnya kemungkinan akan ditentukan oleh pemungutan suara di beberapa negara bagian yang diperebutkan ketat di wilayah barat tengah dan barat daya.
Harris telah berupaya untuk meningkatkan dukungan di antara para pemilih kulit hitam, tetapi jajak pendapat oleh National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) pada bulan September menunjukkan bahwa satu dari empat pria kulit hitam di bawah usia 50 tahun mengatakan mereka akan mendukung Trump daripada Harris pada bulan November.
Obama, presiden kulit hitam pertama di negara itu, menyatakan bahwa seksisme berperan dalam mengapa keraguan"tampaknya lebih terasa di kalangan pria kulit hitam.