Terlepas dari itu, Deddy meyakini, kekuasaan harus sepenuhnya ditujukan bagi kepentingan negara dan rakyat, di atas kepentingan pribadi dan golongan. Ia berkata, partainya telah membuktikan punya kedekatan dengan akar rumput sejak 1999 hingga 2024.
"Oleh karena itu PDIP tidak pernah berpikir memanipulasi atau mengkapitalisasi kekuasaan demi elektoral. Terbukti pada kebangkitan PDIP pada pemilu 2014, 2019 hingga 2024 kemenangan PDIP adalah karena dukungan rakyat, dan menang secara organik tanpa penggunaan kekuasaan untuk intimidasi terhadap mereka yang berbeda dengan Partai," tuturnya.
"Penolakan PDIP terhadap upaya perpanjangan kekuasaan presiden adalah keteguhan konstitusional, meski membawa resiko berkurangnya suara Partai," tandasnya.
(Puteranegara Batubara)