Sebagai langkah awal, Mallaby mengirim MacDonald untuk menemui Gubernur Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, dan pemimpin TKR, Dr. Moestopo, tanpa membawa senjata, sebagai tanda damai. MacDonald menyampaikan maksud Mallaby untuk menghindari konflik, meskipun ia menambahkan peringatan bahwa Inggris siap melawan jika terjadi serangan.
“Ya, kita datang dengan damai. Saya ingin Anda membawa kembali pimpinan militer dan sipil yang ingin saya ajak berunding,” kata Mallaby.
MacDonald bahkan mengundang Gubernur Soerjo dan Moestopo untuk bertemu Mallaby di HMS Waveney, tetapi ajakan ini ditolak oleh Soerjo yang mengatakan bahwa Moestopo tidak bersedia berbicara dengan Inggris.
“Lebih baik Anda kembali ke kapal Anda. Terima kasih sudah datang menemui saya. Saya percaya pada Anda, tapi Moestopo tidak,” cetus Gubernur Soerjo kepada MacDonald.
Setelah pertemuan itu gagal, Mallaby tetap memutuskan menurunkan pasukannya sore itu. Meski, ada saran dari pihak intel untuk menunggu hingga mendapat izin dari Moestopo. “Kami tidak menerima perintah dari siapapun!,” ketus Mallaby.