Jika dihitung dari estimasi gaji rata-rata Rp5 juta per bulan sejak menjabat sebagai Wakil Bupati, Yuli seharusnya telah menerima sekitar Rp300 juta di periode pertama dan Rp120 juta di periode kedua. Jumlah ini belum termasuk bagian dari BPO dan insentif bagi hasil retribusi yang menjadi haknya selama menjabat.
Laporan kekayaan Yuli Hastuti yang tidak berubah banyak selama sepuluh tahun kini menimbulkan tanda tanya di kalangan publik, yang mempertanyakan apakah benar kekayaan tersebut mencerminkan kondisi sebenarnya.
(Khafid Mardiyansyah)