"Karena biasanya jumlahnya juga nggak sedikit. Bukan buat jajan minuman di depan, nggak. Kalau mereka mulai minjam, angkanya menurut adik-adik nggak masuk akal, tanya, laporkan, ingatkan," tambah dia.
Dia menambahkan, pelaku judol akan mudah berbohong. Meski demikian, Meutya berharap remaja yang terlibat judi online tidak dijauhi, namun justru dirangkul agar berhenti.
“Kemudian juga mencoba berbohong. Kalau ada kawan yang biasanya tidak berbohong, lalu suka berbohong, mulai curiga. Apalagi kalau sahabat, kawan dekat. Kemudian juga kehilangan hubungan penting dan pekerjaan, tadi menjadi orang yang penyendiri, dan meminta orang lain untuk selamatkan dari masalah keuangan,” jelas dia.
(Khafid Mardiyansyah)