JAKARTA - Ketua Bidang Agama, Inklusi dan Keberagaman Partai Perindo Anjas Pramono mengapresiasi langkah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Saat ini, disetujui biaya haji yang wajib dibayarkan jamaah Rp55.431.750.
"Kami dari Partai Perindo tentunya mengapresiasi keberanian Menteri Agama yang baru, Prof Nasaruddin Umar, yang telah berani menurunkan harga iuran dari haji itu sendiri," kata Anjas kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).
"Karena yang menjadi permasalahan itu kan biaya yang kita naik, biaya yang tiap tahun pada periode-periode kementerian sebelumnya itu selalu naik," sambungnya.
Dengan penurunan ini, dia berkesimpulan bahwa kenaikan dolar bukan menjadi alasan utama biaya haji naik setiap tahun. Sebab, meskipun dolar tahun ini pun naik, Menag Nasaruddin justru bisa menurunkan biaya haji.
"Sedangkan pada tahun ini kenaikan dolar itu sudah lebih sangat tajam, kenaikannya Rp16.000 sekian, tapi justru pemerintah Menteri Agama berhasil menurunkan harga iuran haji. Artinya apa? Dolar tidak hanya menjadi satu-satunya parameter indikator," katanya.
Kemudian, dia menambahkan, langkah Menag mengurangi petugas haji juga perlu diapresiasi. Pasalnya, dengan pengurangan tersebut tentunya bisa menghemat anggaran yang dikeluarkan.
"Perlu kita apresiasi adalah pengurangan petugas haji, yang artinya memang yang tidak begitu signifikan pentingnya itu dipotong atau di-cut dan ini bisa menjadikan efisiensi anggaran," tambahnya.
Dengan berbagai kebijakan baik yang dilakukan Nasaruddin ini, dia percaya bahwa di tahun-tahun selanjutnya bisa saja dana haji ini akan mengalami penurunan. Dia menyebut keberhasilan Nasaruddin juga karena tepat sasarannya alokasi investasi dana haji.
"Kemungkinan, di tahun-tahun berikutnya itu justru kita bisa menurunkan harga iuran dari dana haji yang sebelumnya itu tadi. Nah, ini yang coba kita ingin kita apresiasi dari Partai Perindo bahwa alokasi dana yang tepat itu juga dapat bermanfaat bagi umat," tuturnya.
(Arief Setyadi )