JAKARTA - Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo mengaku bangga dengan lolosnya 16 anggota Polri melalui jalur disabilitas. Ia mengatakan, belasan personel Kepolisian itu telah melewati pendidikan di sekolah polisi negara (SPN), maupun sekolah polisi wanita (Sepolwan) yang cukup berat dengan baik.
Adapun dalam pertemuan ini, terdapat 14 anggota Polri disabilitas melalui jalur bintara maupun perwira. Dua di antaranya merupakan polisi wanita (Polwan).
"Belum tentu juga yang kita rekrut itu, pemuda-pemudi yang dalam kondisi fisik yang normal itu dia kuat untuk mengikuti pendidikan dasar. Tapi rekan-rekan sudah menunjukkan dan membuktikan itu semuanya. Saya bisa," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).
Dedi mengatakan, dalam pertemuan ini menghadirkan beberapa pejabat Mabes Polri untuk bisa berdialog dan berdiskusi terkait ruang jabatan yang kelak nanti dijalani para anggota Polri disabilitas.
Lebih lanjut, mantan Kadiv Humas Polri itu mengatakan, rekrutmen Polri jalur disabilitas diawali dengan studi komprehensif ke negara-negara yang sudah lebih dahulu merekrut anggota kepolisian dari disabilitas.
Ia pun mencontohkan negara Inggris yang jauh lebih maju dalam misi perekrutan, pembinaan karir, dan Inggris punya universitas tertua di dunia yaitu Oxford University yang usianya sudah hampir seribu tahun lebih.
"Makanya salah satu kiblat kita di bidang manajemen manusia, yaitu salah satu di Inggris. Karena Inggris jauh lebih maju, jauh lebih progresif, dan juga sangat ramah terhadap teman-teman atau saudara-saudara disabilitas," katanya.
Nantinya, kata Dedi, para anggota Polri disabilitas ini akan diarahkan ke bidang yang sesuai keinginannya. Entah di bidang IT, siber, lantas, reskrim maupun fungsi lainnya di Polri.
Bahkan, jika nanti anggota ingin mengembangkan kemampuan diri dengan menempuh pendidikan lebih tinggi maka akan difasilitas.