Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan melalui renovasi sekolah yang akan dikelola dengan sistem swakelola. Sistem yang akan dimulai pada 2025 ini memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Kemudian pada bidang teknologi, Kemendikdasmen melakukan transformasi digital pendidikan dengan meluncurkan platform Rumah Pendidikan, super aplikasi yang mengintegrasikan lebih dari 950 layanan pendidikan dalam satu ekosistem digital pada 21 Januari 2025 kemarin. Inovasi ini memberikan kemudahan akses bagi siswa, guru, dan orang tua untuk mendapatkan informasi serta layanan pendidikan yang dibutuhkan.
Di sisi lain, untuk menyempurnakan sistem evaluasi saat ini, inovasi dalam asesmen pendidikan tengah dipersiapkan, dengan konsep baru untuk mengukur capaian belajar murid. Pendekatan ini dirancang lebih holistik, mengurangi tekanan psikologis pada siswa, dan lebih relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini.
Sebagai bentuk komitmen Kemendikdasmen dalam mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, Abdul Mu’ti menginisiasi pendekatan organisasi yang berprinsip RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis). Prinsip ini diterapkan untuk memastikan kementerian tanggap terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat, transparan dalam pengelolaan, melayani dengan sepenuh hati, adaptif terhadap tantangan masa depan, serta membangun hubungan kerja yang harmonis.
Sejumlah inisiatif strategis yang dilakukan menjadi cermin komitmen Kemendikdasmen untuk membangun pendidikan yang lebih baik, adil, dan merata bagi setiap individu dalam memiliki akses pendidikan berkualitas yang setara. Kebijakan yang diterapkan tidak hanya menjawab tantangan hari ini, tetapi dirancang untuk mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang unggul.
(Fitria Dwi Astuti )