Wujudkan Visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Ini Gebrakan Kemendikdasmen

Anindita Trinoviana, Jurnalis
Selasa 28 Januari 2025 09:30 WIB
Kemendikdasmen lakukan berbagai langkah strategis untuk perkuat kualitas pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. (Foto: dok Kemendikbudristek)
Share :

JAKARTA - Sejak dilantik pada 21 Oktober 2024 sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti langsung menunjukkan komitmen kuat  untuk menghadirkan pendidikan inklusif dan berkeadilan bagi semua anak Indonesia. 

Melalui visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua”, Menteri Abdul Mu’ti bersama jajaran Kemendikdasmen melakukan berbagai langkah strategis. Gebrakan tersebut diambil dalam rangka  mendukung agenda pembangunan sumber daya manusia unggul yang menjadi prioritas nasional. 

Salah satu inisiatif utama adalah meluncurkan program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang bertujuan menanamkan kebiasaan positif sejak dini. Peluncuran program ini diiringi dengan kegiatan Senam Anak Indonesia Sehat yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

Adapun kebiasaannya seperti Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makah Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat. Dengan menerapkan tujuh kebiasaan tersebut, diharapkan dapat terbentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Oleh karenanya, program ini membutuhkan peran aktif orang tua, guru, dan masyarakat serta dukungan dari tokoh agama dan budaya. 

Langkah lainnya, dengan memberikan pelatihan kepada guru Bimbingan Konseling (BK) dan pelatihan ke-BK-an untuk guru kelas di jenjang sekolah dasar (SD) sebagai wujud komitmen pada pendidikan karakter. 

Hingga akhir 2024, pelatihan telah menyasar 1.021 guru dan akan dilanjutkan pada 2025 yang menargetkan lebih dari 22 ribu guru. Pelatihan ini dirancang untuk mendukung pengembangan bakat dan minat siswa, pencegahan kekerasan, serta penguatan pendidikan nilai di sekolah.

Kesejahteraan guru turut menjadi perhatian Kemendikdasmen sebagai upaya menciptakan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas. Mendikdasmen Abdul Mu’ti telah menyampaikan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp33,4 triliun di antaranya guna mendukung tunjangan profesi bagi guru ASN dan non-ASN. 

Selain tunjangan profesi, percepatan sertifikasi pendidik melalui kelulusan PPG pada November-Desember 2024 berhasil mencakup 605.650 guru tertentu (dalam jabatan) dan calon guru (prajabatan). Upaya ini dilengkapi dengan terbitnya Peraturan Mendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025, yang memastikan distribusi guru berkualitas hingga ke pelosok negeri, termasuk di daerah terpencil serta sekolah yang diselenggarakan oleh organisasi berbasis masyarakat atau swasta, sehingga akses pendidikan bermutu dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Mulai 2025, sistem pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah juga akan disederhanakan dengan pendekatan berbasis refleksi diri. Dengan begitu, para pendidik dapat lebih fokus pada tugas utama tanpa terbebani tugas administratif yang berlebihan. Peran guru dalam membimbing murid dan keterlibatannya dalam organisasi masyarakat berbadan hukum merupakan bagian integral dari tanggung seorang pendidik.

Penguatan kedaulatan Bahasa Indonesia juga menjadi perhatian. Hal tersebut dilakukan melalui program “Bangga, Maju, dan Mahir Bahasa Indonesia” pada Bulan Bahasa 2024 menjadi langkah strategis untuk memperkokoh identitas nasional sekaligus meningkatkan kompetensi berbahasa siswa.

Inovasi Layanan Pendidikan

Tak hanya itu, Kemendikdasmen turut menyoroti fasilitas dan layanan pendidikan sebagai langkah strategis mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Mulai dari melakukan inisiatif pada peningkatan sarana dan prasarana hingga inovasi di sektor teknologi.

Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan melalui renovasi sekolah yang akan dikelola dengan sistem swakelola. Sistem yang akan dimulai pada 2025 ini memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. 

Kemudian pada bidang teknologi, Kemendikdasmen melakukan transformasi digital pendidikan dengan meluncurkan platform Rumah Pendidikan, super aplikasi yang mengintegrasikan lebih dari 950 layanan pendidikan dalam satu ekosistem digital pada 21 Januari 2025 kemarin. Inovasi ini memberikan kemudahan akses bagi siswa, guru, dan orang tua untuk mendapatkan informasi serta layanan pendidikan yang dibutuhkan. 

Di sisi lain, untuk menyempurnakan sistem evaluasi saat ini, inovasi dalam asesmen pendidikan tengah dipersiapkan, dengan konsep baru untuk mengukur capaian belajar murid. Pendekatan ini dirancang lebih holistik, mengurangi tekanan psikologis pada siswa, dan lebih relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini.

Sebagai bentuk komitmen Kemendikdasmen dalam mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, Abdul Mu’ti menginisiasi pendekatan organisasi yang berprinsip RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis). Prinsip ini diterapkan untuk memastikan kementerian tanggap terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat, transparan dalam pengelolaan, melayani dengan sepenuh hati, adaptif terhadap tantangan masa depan, serta membangun hubungan kerja yang harmonis.

Sejumlah inisiatif strategis yang dilakukan menjadi cermin komitmen Kemendikdasmen untuk membangun pendidikan yang lebih baik, adil, dan merata bagi setiap individu dalam memiliki akses pendidikan berkualitas yang setara. Kebijakan yang diterapkan tidak hanya menjawab tantangan hari ini, tetapi dirancang untuk mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang unggul. 

(Fitria Dwi Astuti )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya