JAKARTA- Aktivitas vulkanik Gunung Gamalama yang terletak di Kota Ternate, Maluku Utara mengalami peningkatan. Sejak 29 Januari hingga 4 Februari 2025, terjadi peningkatan signifikan pada gempa Vulkanik Dalam (VA) yang menandakan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh gunung akibat aktivitas magmatik.
Sejak tanggal 29 Januari hingga 4 Februari 2025 kegempaan terekam 3 kali gempa Hembusan, 3 kali gempa Tornillo, 36 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik Lokal, dan 58 kali gempa Tektonik Jauh.
"Aktivitas hembusan kawah teramati asap kawah putih tipis hingga tebal dengan tinggi 20 - 100 meter, angin lemah - kencang ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat laut," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kamis (6/2/2025).
Gunung ini masih berada dalam status Level II (Waspada) sejak 10 Maret 2015. Dengan sejarah letusan yang dimulai sejak tahun 1538, gunung ini memiliki karakteristik erupsi yang biasanya terjadi di kawah pusat dengan prekursor yang relatif singkat. Erupsi terakhir tercatat pada 4 Oktober 2018, dengan ketinggian kolom erupsi mencapai 250 meter dari puncak.
Meskipun aktivitas vulkanik meningkat, PVMBG menyebut potensi bahaya saat ini adalah erupsi freatik yang kemungkinan melontarkan material dalam radius 1,5 km dari pusat erupsi. Hujan abu tipis juga dapat terjadi tergantung arah dan kecepatan angin.
PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati area dalam radius 1,5 km dari kawah utama Gunung Gamalama.