JAKARTA - Gunung Semeru, Jawa Timur mengalami erupsi pada Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 02.17 WIB. Erupsi itu menimbulkan dampak semburan abu vulkanik setinggi 700 Meter.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Mukdas Sofian menyebutkan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 184 detik.
Pihaknya mengimbau agar tak ada aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Sementara di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," sambungnya.
Dia juga mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(Arief Setyadi )