SURABAYA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur turut menyelidiki kecelakaan motor gede (moge) yang menewaskan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Renville Antonio. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Timur pun dilibatkan dalam merekonstruksi kecelakaan di Jalan Raya Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Komaruddin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan ke MDS (19) pengemudi mobil pickup ia hendak belok ke kanan menuju toko bangunan. Dari pengakuannya pun sopir menyatakan, sudah menyalakan lampu sein, meski pun kepolisian tak begitu saja percaya dan masih ditindaklanjuti penyelidikan oleh tim TAA Polda Jawa Timur.
"Pengakuan sopir (MDS), katanya menghidupkan sein. Tapi akan dibuktikan lebih lanjut," kata Komaruddin, dikonfirmasi pada Senin (17/2/2025).
Ia menegaskan, bila setiap mobil, kendaraan termasuk motor gede (moge) yang mengubah jalur atau berputar balik memiliki ketentuan aturan. Salah satunya dengan menyalakan lampu sein, dan memastikan kondisi di sekitarnya aman. Apalagi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tak ada jejak pengereman pada mobil pickup, sehingga diduga ada unsur berbelok mendadak.
"Tidak ditemukan (jejak) pengereman di mobil pickup. Sebagaimana diatur dalam UU tahun 2009, untuk berbelok ada beberapa ketentuan. Ini juga edukasi buat masyarakat, selain menghidupkan sein, harus memastikan bahwa jalur aman untuk dilalui, prioritas jalan tentu ada aturannya," katanya.
Pihaknya juga masih menyelidiki, kecepatan laju moge yang dikendarai oleh Renville Antonio. Hal ini juga didasari pada benturan yang terjadi di ujung bodi kanan mobil pickup. Tapi melihat temuan-temuan di lokasi, terindikasi memang mobil pickup itu tidak ditemukan jejak pengereman. Artinya mobil pickup itu diduga belok langsung bersamaan dengan nyala lampu sein.
"Kalau memang dari jauh mobil sudah berbelok, tentu akan ada upaya pengereman. Tapi Ini tidak ada sama sekali. Kemungkinan sementara pengendara motor terkaget menghindari mobil yang mendadak berbelok, titik perkenaannya (benturan) ada di depan. Bukan motor menabrak mobil, kalau motor menabrak mobil, berarti benturan di belakang, tapi perkenaannya dari depan kendaraan pickup," terangnya.