Lebih dari 100 Sandera Berhasil Dibebaskan Setelah Kelompok Bersenjata Serang Kereta Penuh Penumpang

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 12 Maret 2025 13:26 WIB
Ilustrasi. (Foto: EPA)
Share :

ISLAMABAD - Militan bersenjata di wilayah Balochistan, Pakistan, telah menyerang sebuah kereta yang membawa lebih dari 400 penumpang dan menyandera sebagian dari mereka, kata sumber militer pada Selasa, (11/3/2025).

Tentara Pembebasan Baloch (BLA) menembaki Kereta Ekspres Jaffar saat melaju dari Quetta menuju Peshawar. Kelompok separatis tersebut mengatakan telah mengebom rel sebelum menyerbu kereta di distrik terpencil Sibi, dengan mengklaim bahwa kereta berada di bawah kendali mereka.

Setidaknya 16 militan telah tewas dan 104 penumpang berhasil diselamatkan hingga Rabu, (12/3/2025) pagi, menurut laporan media lokal yang dilansir BBC.

Di antara mereka yang diselamatkan terdapat 17 penumpang yang terluka, yang telah dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Menurut laporan setempat, para militan mengancam akan membunuh para sandera jika pihak berwenang tidak membebaskan tahanan politik Baloch dalam waktu 48 jam.

Operasi penyelamatan masih berlangsung.

Ada laporan tentang "penembakan hebat" di kereta tersebut, kata juru bicara pemerintah Balochistan kepada surat kabar lokal Dawn pada Selasa.

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kereta itu "masih terjebak tepat di depan sebuah terowongan yang dikelilingi oleh pegunungan", demikian dilaporkan AFP .

Seorang pejabat senior militer mengonfirmasi kepada BBC bahwa ada lebih dari 100 personel militer yang bepergian dari Quetta dengan kereta tersebut.

Tentara Pembebasan Balochistan

Pihak berwenang Pakistan - serta beberapa negara Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS) - telah menetapkan BLA sebagai organisasi teroris.

Kelompok ini telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun untuk mendapatkan kemerdekaan dan telah melancarkan banyak serangan mematikan, yang sering kali menargetkan kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya.

 

Pada Selasa, kelompok tersebut memperingatkan akan adanya "konsekuensi berat" jika ada upaya penyelamatan terhadap orang-orang yang mereka tahan.

Banyak Penumpang Masih Disandera

Seorang pejabat kereta api setempat di Quetta sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa sekelompok 80 penumpang - 11 anak-anak, 26 wanita dan 43 pria - berhasil turun dari kereta dan berjalan kaki ke stasiun kereta api Panir, yang letaknya paling dekat.

Pejabat itu mengatakan bahwa kelompok itu terdiri dari penduduk setempat dari provinsi Balochistan.

Seorang pria, yang saudara iparnya masih ditahan di kereta, menggambarkan penantian yang menyiksa. Ia mengatakan bahwa ia telah mencoba untuk berkendara ke daerah itu, tetapi banyak jalan ditutup.

Sementara itu, keluarga penumpang yang cemas berusaha mendapatkan informasi tentang orang yang mereka cintai dari loket di stasiun kereta api Quetta.

Para pejabat mengatakan bahwa mereka belum berkomunikasi dengan siapa pun di kereta. Daerah tersebut tidak memiliki jangkauan internet dan jaringan seluler, kata para pejabat kepada BBC.

Balochistan adalah provinsi terbesar di Pakistan dan terkaya dalam hal sumber daya alam, tetapi merupakan yang paling kurang berkembang.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya