WASHINGTON - Hamas harus membebaskan sandera Israel yang tersisa atau dipastikan menghadapi kehancuran demikian peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia mengeluarkan ancaman tersebut setelah pembicaraan tentang pertukaran tahanan lebih lanjut antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina dilaporkan terhenti.
"Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda," tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Rabu, (5/3/2025).
Trump menambahkan bahwa ia "mengirimkan Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan."
"Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih memiliki kesempatan," tulisnya, sebagaimana dilansir RT. "Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI!"
Hamas telah membebaskan 38 tawanan dengan imbalan sekira 2.000 tahanan Palestina sejak gencatan senjata ditandatangani pada Januari. Otoritas Israel percaya bahwa setidaknya 22 orang masih ditahan di Gaza, menurut Axios.
Fase pertama gencatan senjata berakhir pada Minggu, (2/3/2025) dan kedua belah pihak saling menuduh tidak mematuhi. The Jerusalem Post melaporkan pada Senin, (3/3/2025) bahwa pembicaraan tentang pertukaran lebih lanjut tidak berjalan maju. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kepada CNN pada Rabu, (5/3/2025) bahwa ancaman Trump akan "mempersulit masalah terkait perjanjian gencatan senjata."