Di Desa Dayeuhkolot banjir merendam 9 Kampung dan dua Jalan raya menuju wilayah kota Bandung.
Sedangkan di Desa Citeureup banjir merendam, dua Kampung, yakni Kampung Leuwi Bandung dan Kampung Sukabirus dengan ketingian air mencapai dada orang dewasa.
"Akibat banjir ini warga di Desa Dayeuhkolot mulai kembali mengungsi. Saat ini ada 60 jiwa terdiri dari 22 dewasa dan anak-anak, 7 lansia, 4 balita, 2 disabilitas dan 3 warga yang sakit," ungkapnya.
Adapun di Desa Citereup, ada sekitar 465 jiwa yang saat ini sudah mengungsi di beberapa fasilitas sementara seperti di Masjid-Masjid.
"Iya ada warga yang terpaksa mengisi beberapa fasilitas seperti Masjid At Taqwa Sukabirus dihuni oleh 9 orang lansia dan 15 orang balita. Mesjid SMP 1 Dayeuhkolot sebanyak 152 Jiwa yang terdiri dari 9 Lansia, 18 Balita, 1 Bumil ikut mengungsi dan Mesjid Miftahul Falah Lamajang Rw. 07 pengungsi berjumlah 95 Jiwa, terdiri dari 3 Lansia, 5 Balita, 32 Lakilaki, 33 Perempuan, dan Mesjid Baitul Ikhsan Lamajang RW 6, pengungsi berjumlah 72 Jiwa. Mesjid Miftahul Jannah Lamajang RW 16 pengungsi berjumlah 80 Jiwa," terangnya.
"Kemudian ada juga warga dari Desa Cangkuang Wetan yang mengungsi sebanyak 13 KK atau 42 jiwa yang berada di Gedung RW 1 Cibedug Hilir. Dan ada juga yang dikontrakan mengungsi sekitar 12 KK," sambungnya.
Sedangkan untuk di Kecamatan Rancaekek, banjir merendam Kampung Babakan, Desa Nanjung Mekar dan Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang.
"Di Rancaekek ada sekitar 176 jiwa dan puluhan rumah warga terendam akibat meluapnya sungai Citarik," tuturnya.
Terakhir banjir melanda Kecamatan Margaasih yang melanda Kampung Rancamalang.
"Banjir di kampung ini akibat jebolnya benteng pembatas irigasi yang menyebabkan satu dinding rumah milik seorang warga jebol," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)